Tulisan ini dibuat oleh seorang teman :
Reza Dwi Utomo
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran: 103).
Ah, ukhuwah. Ukhuwah ini bagaikan ketika engkau mereguk anggur tanpa engkau merasakan mabuk.Atau seperti ketika engkau merasakan indahnya sungai yang tenang dengan aliran susunya.Ataupun seperti engkau menatap bidadari-bidadari surga yang telah disediakan Allah kepada para kekasih-Nya. Ah, sungguh indahnya ukhuwah itu.
Ukhuwah ini tiada batasan untuknya. Biarkan ia melewati batas-batas denyut nadi yang mengalir deras dalam tubuhmu. Biarkan ia meresap ke lubuk hatimu yang paling dalam. Jadikan ia sebagai bagian dari langkah-langkah yang engkau jejakkan di muka bumi ini. Jadikan ia sebagai bagian cinta dan kasih sayang Rasulullah SAW dan shahabat-shahabat—radhiyallahu anhum—terbaiknya.Karena ukhuwah itu semata-mata hanyalah untuk Allah.
Izinkan saya sedikit bercerita tentang makna sebuah persaudaraan.Ini sebuah cerita dari tanah Kurdistan. Kisah seorang anak Raja bernama Said. Said ini sungguh suka sekali mendengarkan cerita-cerita tentang kisah perjuangan para tentara Allah dari ayahnya. Tetapi ia tidak suka saat ia sedang asik-asiknya mendengar cerita, ada seorang pengawal yang mendatangi ayahnya. Ayahnya tahu betul perasaan tidak senang anaknya ini. Lantas Raja pun meminta anaknya untuk mencari seorang teman sejati yang akan selalu mendampinginya. Seorang sahabat yang akan selalu mencintainya karena Allah. Seorang sahabat yang akan selalu mengingatkan dalam kebaikan.
Said pun mengiyakan permintaan ayahnya. Satu per satu anak-anak dari kalangan bangsawan diundangnya.Ia mengajaknya untuk datang ke jamuan di kediaman Said. Sengaja Said memperlama hidangan untuk tamunya. Sengaja ia ingin mengetes seberapa jauh tingkat kesabaran tamu undangannya tersebut. Tak ayal, banyak dari para tamu undangan itu yang tidak tahan dengan hal tersebut.Kemarahan dan makian adalah hal-hal biasa yang keluar dari lisan mereka.