Sirah Nabawiyah - Rasullulah dan Laparnya Abu Hurairah

By Ahmad Alfajar - 14.08


Bismillaahirrahmaanirraahiim 

Pada tulisan kali ini, ana ingin berbagi sirah antara Rasulullah SAW dengan sahabatnya Abu Hurairah. Abu Hurairah termasuk sahabat yang belakangan masuk Islam. Ia masuk ke dalam agama ini pada tahun ke 7 H pada saat terjadinya perang khaibar. 

Karena ia merasa terlambat sehingga harus mengejar ketertinggalannya untuk belajar Islam, Abu Hurairah bersama sahabat lainnya memutuskan menjadi Ahlus Shuffah. Ahlus Shuffah adalah mereka yang tidak memiliki tempat tinggal sehingga harus berdiam di beranda Masjid Rasulullah SAW di Madinah.

Namun Abu Hurairah bersama sahabat lainnya bukanlah orang yang tidak berdaya untuk mencari uang atau tempat tinggal bahkan sahabat Madinah atau kaum Anshar bahkan bersiap untuk membantu mereka. Namun karena ingin belajar Islam secara cepat mereka harus mendedikasikan hidup mereka untuk Ilmu. Maka wajar Abu Hurairah yang hanya menemani Nabi Muhammad SAW selama 3 tahun menjadi salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits sehingga menjadi jembatan ilmu bagi kita untuk mengetahui kehidupan Rasulullah SAW.

Sering para Ahlus Shuffah ini merasakan kelaparan. Mereka biasanya mendapatkan makanan dari sahabat yang memang menaruh makanan di Masjid atau dari Nabi Muhammad SAW yang selalu mengajak mereka untuk makan bersama. Yang paling hebat hingga mereka di puji oleh Allah SWT adalah mereka mampu menahan diri dari tidak meminta-minta bahkan mampu untuk tidak di ketahui oleh sahabat yang lain kalau mereka sedang menahan lapar.

Bahkan pernah suatu ketika Abu Hurairah dan Ahlus Shuffah lainnya sampai berguling-guling di Masjid karena rasa lapar yang mendera tubuh mereka. Kisah laparnya Abu Hurairah yang akan ana bagi ini menunjukkan bagaimana kemuliaan dan indahnya akhlak Rasullulah SAW.

Suatu hari Abu Hurairah menahan lapar yang membuatnya ingin mendapat bantuan dari sahabat lainnya. Tapi ia tidak mengatakan dan meminta secara langsung melainkan dengan menanyakan sebuah perkara dalam ayat Alquran. Maka ketika ia bertemu Abu Bakar, Abu Hurairah bertanya tentang suatu perkara dan berharap agar mertua Rasullulah ini paham akan maksudnya. Abu Bakarpun menjawab pertanyaannya tanpa mengetahui maksud Abu Hurairah sebenarnya. Kemudian Umar juga di tanya oleh Abu Hurairah dan Umarpun hanya menjawab perihal pertanyaan dari Abu Hurairah.

Baru kemudian Rasulullah SAW datang dan ia di tanya oleh Abu Hurairah. Rasulullah SAW yang paham maksudnya tidak menjawab pertanyaan Abu Hurairah dan langsung mengatakan, "Ayo, ikut aku".

Masya Allah, bagaimana Nabi Muhammad SAW begitu tau dan kenal tentang sahabat-sahabatnya. Beliau tahu bahwa Abu Hurairah bertanya hanya karena ia berharap ada yang membantu menghilangkan rasa laparnya. Inilah Nabi kita, manusia yang paling indah dan mulia akhlaknya.

Semoga Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar