Pukul sudah menunjukkan 00.30 malam dan aku masih berkutat di depan laptop biruku. Karena tadi siang tidur sangat pulas jadinya malam ini aku belum merasakan ngantuk sama sekali. Padahal biasanya kalau jam segini ya paling nggak matanya udah minta jatahnya untuk istirahat dari keseharian dan rutinitas yang cukup melelahkan diri. Jadinya ya lakukan apa yang bisa dilakukan saja.
Ingin rasa hati untuk berbagi hal yang pernah dan pasti dirasakan oleh semua insan manusia. Gak ada yang gak pernah. Karena memang itulah fitrahnya manusia. Fitrah untuk saling memenuhi kebutuhan hidup, saling menghargai karena manusia yang tidak ingin keberadaannya dihargai dan diakui. Terutama fitrah berkasih-sayang. Sedikit saja mungkin yang bisa kuceritakan kali ini. Sejenak hanya untuk mengingatkan pribadi yang khilaf ini dan semua orang yang merasa apa yang ditulis ini bermanfaat.
Tapi teman, kewajaran itu memang fitrah dan Allah adalah Yang Maha Pengasih dan Penyanyang juga bersifat demikian. Lantas ketika rasa cinta tumbuh dan bermekaran di jiwa itulah fitrahnya. Namun jangan sampai mekarnya itu menimbulkan duri tajam yang bisa melukai diri. Maka caranya jangan biarkan ia bermekaran dalam jiwa. Biarkan ia datang dengan tiba-tiba merasuk dalam lubuk jiwa dan rasakan bahwa inilah cinta semu yang bisa membuat kita bahagia juga bisa membuat kita kecewa. Satu-satunya cinta yang hakiki hanya kepada-Nya. Hanya Kepada-Nya.