KKN On Kalibeluk

By Ahmad Alfajar - 07.39

Setelah sekian lama terhenti untuk nulis di blog kesayanganku, akhirnya timbul kembali keinginan untuk ngupdate kisah-kisah perjalanan hidupku. Yah, sekedar sharing dan berbagi pengalaman tiada salahnya. Karena tepat tujuh minggu lalu aku bersama teman-teman dari fakultas lainnya terkumpul dalam satu team untuk pengabdian masyarakat di Desa Kalibeluk, Kec. Warungasem, Kab. Batang. 35 hari lamanya kami hidup bersama masyarakat desa disana. Tentu banyak pengalaman yang menyenangkan juga mengharukan yang kami alami selama itu.

Kuliah Kerja Nyata atau yang lebih akrab didengar KKN adalah salah satu program kampus-kampus di Indonesia sebagai mata kuliah agar mahasiswa mampu untuk terjun langsung dan berinteraksi dengan masyarakat. Bekal sebelum mereka lulus dan mulai mencari pekerjaan atau bahkan membuka lapangan kerja. Begitupun dengan kampus tempatku berada, Universitas Diponegoro.

15 Januari 2013 kami mulai diterjunkan ke masing-masing desa setelah pelepasan yang diadakan di kampus. Kelompokku mendapatkan Desa Kalibeluk. Tentu sebelum itu kami telah melakukan survei untuk mengetahui kira-kira program yang akan kami laksanakan disana seperti apa. Karena itu sangat penting sekali. Di kelompokku ada sembilan orang yang bisa aku katakan sebagai the best team (setidaknya menurutku), Hehehe. Perkenalan dulu kali ye, ada Indah Kusumastuti (T. Lingkungan) dan dia sebagai sekretaris desa yang aktif dan sangat membantu proses laporan kami pastinya, ada Ruth Kartikaningtyas (FKM) dan dia sebagai bendahara yang enerjik dan sangat rajin, juga ada Niken Wahyu R (FSM-Biologi) yang lucu dan pintar main uno (apa hubungannya dengan uno???) , kemudian Devi Rachmawati (FPIK-PSP) yang gokil dan suka ngelucu. Gak ada dia rasanya kurang rame.

 Sopo meneh yo, ada Ardheka Rieswirandhi (FISIP-IK) juru kamera atau fotografer kami. Wah, kalau gak ada dia kegiatan kami gak bakalan seru. Hasil jepretannya ne, muantap abis pokoke, terus ada Sholekhatu Ridho (FEB) salah satu pelopor jalan-jalan dikala kebosanan kami datang, dan ada Nico Setiawan (T. Mesin) kata yang cocok untuk seorang seperti dirinya adalah "Life Is Simple". Semua urusan itu mudah baginya-jangan dipersulit. Gokil dan suka ngebully teman yang lain, Hehehe #Peace, terakhir ada M. Rifki (Hukum) yang paling senior di antara kami. Karena dia angkatan 2006 dan tentu yang paling dewasa di antara kami. Seperti cukup gak usah panjang lebar ya.

Selama 35 hari disana banyak asam pahit garam dan manisnya gula kami rasakan. Tentu wajar karena kami yang biasanya hidup sebagai anak kos atau anak rumahan  mendadak hidup bersama masyarakat desa yang memiliki latar budaya dan sosial yang juga berbeda ada proses adaptasi yang memang harus kami lakukan. Mulai dari makanan misalnya. Desa Kalibeluk atau Kab. Batang memang dikenal dengan "sego megononya" atau nasi yang diberi lauk berupa orak-arik rebung. Bagi lidahku yang belum terbiasa dengan makanan ini ya terasa aneh. Jadi kami meminta kepada Mbak Tati agar kalau pagi hari setidaknya kami dibuat masakan yang biasa kami akan. Jadilah setiap pagi kalau tidak makan nasi goreng ya mie goreng. Walau terkadang bosan juga sih, hampir dua minggu setiap pagi makannya ya nasi goreng terussss.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar