Man Jadda Wa Jada

By Ahmad Alfajar - 10.00

Pepatah Arab diatas mengatakan bahwa,"Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka Ia akan mendapat". Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita mendengar pepatah tersebut. Namun sudahkah kita menyadari atau bahkan sudah sering mengalami hal-hal yang menjadikan kita bersungguh-sungguh untuk mendapatkan suatu hal. Setidaknya itulah yang penulis alami di semester III ini. Terlebih setelah membaca sebuah novel,"Negeri 5 Menara" semakin membuatku sadar akan rumus man jadda wa jada.

 Seperti biasa kita anak-anak arsitek, selalu dipusingkan dengan tugas-tugas yang menumpuk. Masalah deadline tugas, assistensi dosen, bahkan waktu untuk untuk mandipun jadi hal yang perlu perhitungan khusus agar tugas-tugas dapat kelar sesuai jadwal. Di semester III ini kembali kami harus berkutat dengan tugas-tugas yang sebenarnya sejenis hanya tingkat kesulitannya semakin bertambah. Terutama untuk mata kuliah struktur dan konstruksi 3, perancangan arsitektur, juga sejarah arsitektur. Banyak juga ya! Atau karena penulis sendiri mungkin yang merasa kesulitan mengerjakannya dan tidak sepenuh hati. Bisa jadi juga...

Satu hal yang penulis betul-betul sadari dalam mengerjakan tugas kuliah adalah SEBUAH MOTIVASI. Terkadang rasa malas benar-benar menghinggapi diri sendiri hingga mendekati deadlinepun tugas-tugas masih belum selesai. Hingga harus menggunakan rumus SKS, sistem kebut semalam. Jadi wajar jika dalam beberapa mata kuliah dapat nilai yang sungguh sangat mengecewakan. Sekali lagi SEBUAH MOTIVASI kawan. Temuilah sebuah motivasi dalam dirimu yang membuatmu dapat melampui batas dirimu  sendiri. Carilah asal itu yang bermanfaat dan sesuai dengan syariat agama...



Itulah yang terjadi pada beberapa mata kuliah di semester III ini. Ada 2 matkul yang benar-benar mengecewakan. Perancangan arsitektur dan sejarah arsitektur. Benar-benar mengecewakan. Dan setelah direnungi dan mengingat kembali semua hal yang terjadi sebelum nilai-nilai itu diumumkan, penulis teringat pada sebuah novel yang berjudul,"Negeri 5 Menara". Karena didalam novel yang menceritakan kehidupan di sebuah pondok pesantren tersebut banyak menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi berkat sebuah pepatah arab man jadda wa jada.

Apa yang kita usahakan setidaknya hasil yang akan kita terima tidak akan jauh dengan seberapa besar usaha tersebut. Untuk mata kuliah yang mendapat nilai jelek itu memang sesuai jika dibandingkan dengan usaha penulis dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Lalu bagaimana dengan nilai mata kuliah lainnya???Subhanallah...man jadda wa jada... juga bekerja. Beberapa mata kuliah yang mendapat nilai baik juga sesuai dengan apa yang telah penulis usahakan. Tidak peduli bagaimana hasilnya yang terpenting dalam mengerjakan tugas tersebut penuh dengan kesungguhan. Padahal jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain hasil akhir dari tugas penulis mungkin kurang bagus bahkan juga tidak sempurna. Hanya saja, saat kita sudah berusaha secara maksimal maka bertawakkallah kepada Allah, yakinlah atas apa yang diberikan Allah kepada kita. Jika hasil itu sesuai dengan usaha kita maka bersyukurlah, namun saat kita merasa hasil yang kita terima jauh dari harapan dan usaha kita maka terimalah dan berbaik sangkalah kepada-Nya. Pasti ada rencana atau hikmah yang jauh lebih baik yang akan kita terima.

Alhamdulillah usaha penulis dalam mendapat nilai baik juga dibalas oleh Allah dengan nilai yang baik pula walau penulis sadar sebenarnya dari tugas itu sendiri masih banyak kekurangan... Intinya, KITA HARUS SELALU BERHUSNUDZON KEPADA ALLAH ATAS APA YANG TELAH DIBERIKANNYA DALAM KEHIDUPAN KITA...

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar